Judi Bola - Benny Dolo Tak Ingin Bernasib Seperti Persija Jakarta - Bendol mengingatkan anak asuhnya agar pintar mengatur ritme permainan agar tenaga tidak terkuras.
Pelatih Sriwijaya FC Benny Dolo tidak menginginkan tim besutannya bernasib seperti Persija Jakarta yang menelan kekalahan telak di laga perdana Piala Presiden 2015 akhir pekan kemarin.
Persija mengawali Piala Presiden dengan kekalahan telak 3-0 dari Bali United Pusam. Benny menilai persiapan minim menjadi penyebab kekalahan Persija, dibandingkan Bali United yang tetap berkumpul, walau Indonesia Super League (ISL) 2015 dihentikan.
Kondisi serupa dialami Sriwijaya FC. Persiapan Laskar Wong Kito lebih minim dibandingkan PSGC Ciamis, lawan yang akan dihadapi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Selasa (1/9) malam WIB. Karena itu, Bendol, sapaan Benny, menginginkan anak asuhnya mempunyai semangat juang tinggi untuk menutup kelemahan tersebut.
“Anak-anak harus punya fighting spirit dan mentaliti yang tinggi dalam pertandingan. Itu yang selalu saya sampaikan kepada pemain. Karena, itu yang bisa menolong kita untuk memenangkan pertandingan,” ujar Bendol kepada Goal Indonesia.
“Lihat saja Persija. Mereka harus tergerus lawan Bali United, karena Bali United memang punya persiapan lebih lama. Tapi persiapan kita yang mepet ini jangan dijadikan alasan. Sekarang bagaimana caranya kita harus memenangkan pertandingan ini.”
“Kita harapkan anak-anak pandai mengatur ritme permainan. Kalau bisa jangan banyak dribling bola, itu akan menguras tenaga. Optimalkan main satu-dua kali sentuhan saja, ball position. Kecuali dalam keadaan menekan lawan.”
Hal senada diungkapkan Hartono Ruslan. Asisten pelatih Sriwijaya FC ini menyatakan, program latihan yang mereka agendakan tidak akan menghasilkan capaian maksimal, seperti taktik, strategi, serta kebugaran pemain.
“Yang kita khawatirkan itu fisik pemain, karena persiapan minim kekuatan gak bisa sampai 100 persen. Jadi nanti harus pintar-pintar bagaimana kita menyiasatinya di lapangan,” kata Hartono.
“Kalau fisik ini memang sulit untuk disiasati. Tapi kalau taktik dan strategi, bisa lah. Mudah-mudahan saja nanti tidak ada masalah, dan anak-anak punya semangat juang tinggi untuk memenangkan pertandingan.” (gk-55)